4 Pelajar Pembuat Mercon Di Kediri Minta Ampun Usai Polisi Temukan Bahan Baku, Belajar Di Internet  

31 March, 2025
12


Loading...
Petugas menemukan sejumlah bahan peledak berupa serbuk KCLO3, Sodium Benzoate, Sulfur Belerang, serta 23 selongsong mercon rakitan berbagai ukuran
Berita tentang empat pelajar di Kediri yang terlibat dalam pembuatan mercon atau petasan merupakan sebuah gambaran mengenai dampak negatif dari akses informasi di internet. Meskipun teknologi dan internet menawarkan berbagai kemudahan dalam mencari pengetahuan, sering kali juga disalahgunakan oleh segelintir individu, terutama remaja, untuk melakukan hal-hal yang berbahaya dan ilegal. Dalam kasus ini, pelajar tersebut mengaku belajar cara membuat mercon dari internet, yang menunjukkan betapa pentingnya adanya pengawasan dan edukasi mengenai penggunaan teknologi yang baik. Pertama, kita harus menyayangkan bahwa pelajar-pelajar tersebut terpengaruh oleh informasi yang salah dan berbahaya. Pembuatan mercon tidak hanya ilegal di banyak tempat, tetapi juga sangat berisiko; tidak hanya bagi pembuatnya tetapi juga bagi masyarakat sekitar. Banyak kecelakaan terjadi akibat ledakan atau kebakaran yang disebabkan oleh penggunaan petasan yang tidak aman. Hal ini menimbulkan pertanyaan penting mengenai tanggung jawab dalam mendidik generasi muda tentang risiko dan bahaya yang bisa timbul dari tindakan mereka. Di sisi lain, masalah ini juga mencerminkan kurangnya pengawasan dari orang tua dan lingkungan di sekitar mereka. Dalam era digital ini, anak-anak dan remaja sangat mudah terpapar informasi yang tidak terverifikasi. Oleh karena itu, peran orang tua dan pendidik menjadi sangat penting untuk memberikan pemahaman tentang batasan-batasan dalam mengekplorasi informasi di internet. Edukasi yang baik mengenai bahaya bahan peledak dan aspek hukum yang menyertainya sangat krusial untuk mencegah kejadian serupa di masa depan. Selain itu, kasus ini menunjukkan perlunya kolaborasi antara pihak kepolisian, lembaga pendidikan, dan masyarakat untuk menciptakan lingkungan yang lebih aman bagi anak-anak dan remaja. Pendidikan tentang bahaya mercon dan bentuk-bentuk perilaku berisiko lainnya seharusnya dimasukkan ke dalam kurikulum sekolah. Dengan memberikan pengetahuan yang tepat, diharapkan generasi muda dapat lebih bijak dalam memanfaatkan informasi yang mereka dapatkan, serta menghindari tindakan yang berpotensi membahayakan diri mereka sendiri maupun orang lain. Akhirnya, permohonan maaf yang disampaikan oleh pelajar tersebut adalah langkah awal yang positif dalam memahami kesalahan mereka. Namun, lebih dari sekadar meminta maaf, mereka perlu merenungkan dampak dari tindakan mereka dan berkomitmen untuk tidak mengulanginya. Kesempatan untuk belajar dari kesalahan ini harus dimanfaatkan dengan baik, dan hal ini juga bisa menjadi pelajaran bagi remaja lainnya untuk lebih berhati-hati dalam mengambil tindakan, terutama yang terkait dengan keselamatan dan hukum.

Setujukah? Bagaimana pendapat anda? Berikan comment or reaction dibawah
Like emoji
Like
Love emoji
Love
Care emoji
Care
Haha emoji
Haha
Wow emoji
Wow
Sad emoji
Sad
Angry emoji
Angry

Tags

Comment