Mawardi Ali mengikuti penjaringan yang dibuka Partai Aceh dengan harapan bisa menjadi pendamping Ketua Umum DPP Partai Aceh, Muzakir Manaf atau akrab Berita tentang Ketua Partai Amanat Nasional (PAN) Aceh, Mawardi Ali, mendaftar sebagai calon Wakil Gubernur Aceh dari Partai Aceh memperlihatkan adanya dinamika politik yang cukup menarik di daerah tersebut. Langkah Mawardi Ali untuk mendaftar sebagai calon wakil gubernur dari partai lain menunjukkan bahwa partisipasi politik di Aceh semakin intens dan kompetitif. Tindakan Mawardi Ali ini tidak bisa dianggap remeh, mengingat PAN adalah partai yang cukup berpengaruh di Aceh. Dengan langkah ini, Mawardi Ali tentu saja berharap dapat mendapat dukungan yang lebih luas untuk mencalonkan diri sebagai wakil gubernur. Hal ini juga menunjukkan bahwa politik di Aceh semakin dinamis dan tidak bisa diprediksi. Di satu sisi, hal ini juga menunjukkan bahwa kekuatan politik di Aceh semakin terbagi-bagi, dengan adanya ketua partai yang mendaftar ke partai lain. Ini bisa jadi merupakan strategi politik yang cerdas dari Mawardi Ali untuk memperluas basis dukungan politiknya. Namun, di sisi lain, langkah tersebut juga bisa menimbulkan gesekan dan konflik di antara partai politik yang bersangkutan. Dengan munculnya berita ini, mungkin akan ada reaksi dan respons dari partai-partai politik lain di Aceh terkait dengan langkah Mawardi Ali. Tentu saja, hal ini akan menjadi sorotan dan perbincangan di kalangan masyarakat Aceh, terutama mengenai dinamika politik lokal dan persaingan dalam pemilihan kepala daerah mendatang. Penting bagi masyarakat Aceh untuk tetap memantau perkembangan politik di daerah mereka, termasuk langkah politik dari para pemimpin partai politik yang ada. Hal ini akan membantu dalam pengambilan keputusan dan memberikan arahan bagi pemilihan kepala daerah yang akan datang. Semoga dinamika politik ini dapat berjalan dengan baik dan damai untuk kemajuan Aceh ke depan.