Alvian, pemuda sopir rental yang dibacok emak-emak usai cekcok dalam hotel di Bojonegoro ngaku dirinya sempat dilakban di kursi kamar hotel. Simak selengkapnya. Berita mengenai sopir rental yang mengaku kaki-tangan dan mata dilakban sebelum dibacok oleh sekelompok emak-emak tentu sangat mengkhawatirkan. Kejadian ini menunjukkan bahwa tindakan kekerasan semakin merajalela dalam masyarakat, bahkan dilakukan oleh para ibu-ibu yang seharusnya menjadi contoh dan teladan bagi generasi selanjutnya. Pertama-tama, tindakan kekerasan fisik seperti yang dilakukan oleh kelompok emak-emak dalam berita tersebut adalah perilaku yang tidak dapat dibenarkan dalam segala keadaan. Menyelesaikan konflik dengan cara kekerasan hanya akan menimbulkan masalah yang lebih besar dan membuat lingkungan menjadi tidak aman. Sebagai masyarakat yang beradab, seharusnya kita mampu menyelesaikan perbedaan pendapat dengan cara yang lebih bijaksana dan damai. Selain itu, kasus ini juga menunjukkan adanya ketidaktoleranan terhadap perbedaan pendapat dan keberagaman pendapat di masyarakat. Setiap individu memiliki hak untuk memiliki pendapatnya sendiri, namun hal tersebut seharusnya tidak melahirkan tindakan kekerasan seperti dalam berita tersebut. Sebagai masyarakat yang hidup dalam bingkai demokrasi, kita harus menghargai perbedaan pendapat dan belajar untuk menerima serta menghormati pendapat orang lain. Selain itu, perlu adanya peningkatan kesadaran akan pentingnya penyelesaian konflik secara damai dan non-kekerasan. Pemerintah juga perlu meningkatkan perlindungan terhadap masyarakat agar kasus-kasus kekerasan semacam ini tidak terulang di masa mendatang. Menumbuhkan kepedulian dan empati dalam masyarakat juga perlu menjadi perhatian utama agar kita dapat hidup dalam kedamaian dan keharmonisan bersama. Diharapkan pula, para pelaku kekerasan dalam kasus ini dapat diberikan sanksi yang sesuai dengan hukum untuk memberikan efek jera dan meminimalisir terulangnya tindakan serupa di kemudian hari. Keadilan harus ditegakkan dan pelaku kekerasan harus dihukum sesuai dengan tindakan yang dilakukannya. Selain itu, perlu adanya edukasi dan sosialisasi mengenai pentingnya penyelesaian konflik tanpa kekerasan agar masyarakat dapat lebih memahami dampak negatif dari tindakan kekerasan.